Goreng Telur di Monumen Perjuangan, Pelajar Dipenjara
Tweet
Inilah api abadi di Monumen Pahlawan Tak Dikenal Kiev yang digunakan untuk menggoreng telur.
KIEV - Menggoreng telur adalah hal biasa. Namun, menggoreng telur di api peringatan untuk pahlawan negara, bisa jadi masalah besar.
Itulah yang terjadi di Ukraina, ketika seorang pelajar menggoreng telur di atas api abadi di monumen peringatan untuk pahlawan tak dikenal yang gugur dalam Perang Dunia II di Kiev.
Pelajar itu, Hanna Sinkova (21) menggoreng telurnya bukan sekadar cari sensasi. Dia melakukan hal itu untuk memprotes kebijakan pemerintah Ukraina.
Hanna yang adalah anggota gerakan pemuda radikal yang menyebut diri Persaudaraan Santo Lukas itu mengatakan dia ingin menarik perhatian pemerintah untuk lebih memperhatikan kondisi para veteran perang yang kekurangan dan miskin.
"Arti simbolis aksi saya adalah dalam waktu dekat, sangat dekat, para veteran perang, orang tua, orang miskin semuanya akan mengantre di api abadi ini untuk memasak makanan. Karena mereka tak punya lagi rumah, tak punya makanan untuk dimasak dan dimakan," kata Hanna, pekan lalu.
Uang pensiun rata-rata warga di negara-negara bekas Uni Soviet adalah 140 dolaer AS atau kurang dari Rp 1,4 juta sebulan.
Namun akibat dari aksinya ini pengadilan menjatuhkan hukuman penjara tiga tahun untuk Hanna Sinkova karena dianggap menghina pahlawan negara.
Itulah yang terjadi di Ukraina, ketika seorang pelajar menggoreng telur di atas api abadi di monumen peringatan untuk pahlawan tak dikenal yang gugur dalam Perang Dunia II di Kiev.
Pelajar itu, Hanna Sinkova (21) menggoreng telurnya bukan sekadar cari sensasi. Dia melakukan hal itu untuk memprotes kebijakan pemerintah Ukraina.
Hanna yang adalah anggota gerakan pemuda radikal yang menyebut diri Persaudaraan Santo Lukas itu mengatakan dia ingin menarik perhatian pemerintah untuk lebih memperhatikan kondisi para veteran perang yang kekurangan dan miskin.
"Arti simbolis aksi saya adalah dalam waktu dekat, sangat dekat, para veteran perang, orang tua, orang miskin semuanya akan mengantre di api abadi ini untuk memasak makanan. Karena mereka tak punya lagi rumah, tak punya makanan untuk dimasak dan dimakan," kata Hanna, pekan lalu.
Uang pensiun rata-rata warga di negara-negara bekas Uni Soviet adalah 140 dolaer AS atau kurang dari Rp 1,4 juta sebulan.
Namun akibat dari aksinya ini pengadilan menjatuhkan hukuman penjara tiga tahun untuk Hanna Sinkova karena dianggap menghina pahlawan negara.
Dan Hanna bersikeras untuk melawan putusan pengadilan ini.
* Sumber kompas.com
0 Merujuk kepada perkara diatas :
Catat Ulasan