Pembunuh Upahan Termuda di Britain
Tweet
LONDON- Seorang pembunuh bayaran yang baru berusia 15 tahun beraksi di Britain. Ini tertangkap semasat pihak polis memeriksa sebuah rakaman CCTV yang merakam aksi pembunuh tersebut menembak mati seorang ibu muda.
Rakaman video tersebut jelas memperlihatkan Gulistan Subasi merenggang nyawa akibat tembakan yang diarahkan ke dadanya. Pembunuhnya saat itu mengenakan pakaiannya yang tertutup, dan pergi dengan wajahnya terakam jelas di kamera CCTV. Demikian diberitakan Dailymail, Selasa (24/5/2011).
Semasa diperiksa, pihak polis terkejut bahawa pembunuh tersebut baru berusia 15 tahun. Lebih mengejutkan lagi, pelaku dibayar 200 pound sterling. Wang itu digunakannya untuk membeli topi keluaran desainer Dolce and Gabbana.
Kini pelaku yang dikenal dengan nama jalan Riot, menghadapi ancaman penjara seumur hidup di wilayah Old Bailey, Britain.
Ternyata Gayle, berasal dari keluarga yang memang berkecimpung dalam dunia kejahatan. Sepupunya diketahui menikam hingga mati seorang pengacara dalam sebuah rompakan di Kensal Green pada Januari 2006. Gayle juga termasuk dalam anggota Kensal Green Boys (KGB) yang bertanggung jawab atas puluhan rompakan.
Meskipun dirinya belum pernah memegang senjata sama sekali, Gayle setuju untuk melakukan pembunuhan terhadap Gulistan Subasi. Diketahui, Subasi dibunuh atas perintah mantan suaminya Serdar Ozbek yang takut anak mereka akan dibawa keluar negeri.
Menurut pengadilan, arahan pembunuhan tersebut dilakukan lewat telepon dari Turki ke London. Namun Ozbek sendiri dibebaskan dari tuduhan, kerana pada saat pembunuhan berlangsung Ozbek sedang berada di Turki.
LONDON- Seorang pembunuh bayaran yang baru berusia 15 tahun beraksi di Britain. Ini tertangkap semasat pihak polis memeriksa sebuah rakaman CCTV yang merakam aksi pembunuh tersebut menembak mati seorang ibu muda.
Rakaman video tersebut jelas memperlihatkan Gulistan Subasi merenggang nyawa akibat tembakan yang diarahkan ke dadanya. Pembunuhnya saat itu mengenakan pakaiannya yang tertutup, dan pergi dengan wajahnya terakam jelas di kamera CCTV. Demikian diberitakan Dailymail, Selasa (24/5/2011).
Semasa diperiksa, pihak polis terkejut bahawa pembunuh tersebut baru berusia 15 tahun. Lebih mengejutkan lagi, pelaku dibayar 200 pound sterling. Wang itu digunakannya untuk membeli topi keluaran desainer Dolce and Gabbana.
Kini pelaku yang dikenal dengan nama jalan Riot, menghadapi ancaman penjara seumur hidup di wilayah Old Bailey, Britain.
Ternyata Gayle, berasal dari keluarga yang memang berkecimpung dalam dunia kejahatan. Sepupunya diketahui menikam hingga mati seorang pengacara dalam sebuah rompakan di Kensal Green pada Januari 2006. Gayle juga termasuk dalam anggota Kensal Green Boys (KGB) yang bertanggung jawab atas puluhan rompakan.
Meskipun dirinya belum pernah memegang senjata sama sekali, Gayle setuju untuk melakukan pembunuhan terhadap Gulistan Subasi. Diketahui, Subasi dibunuh atas perintah mantan suaminya Serdar Ozbek yang takut anak mereka akan dibawa keluar negeri.
Menurut pengadilan, arahan pembunuhan tersebut dilakukan lewat telepon dari Turki ke London. Namun Ozbek sendiri dibebaskan dari tuduhan, kerana pada saat pembunuhan berlangsung Ozbek sedang berada di Turki.
* Sumber okezone . com
Read more...