GILA GAJET II


Oh Gasak! ( Gosip Hiburan Terkini )

Carian dalam blog ini

Isnin, 29 April 2013

Lahir Tanpa Lengan, Wanita ini boleh Terbangkan Pesawat


Jessica Cox menjadi perempuan pertama yang menjadi juruterbang tanpa menggunakan tangan. Dia kini mempunyai lesen menerbangkan pesawat latih ringan hingga ketinggian 3.050 meter.

PHOENIX - Bagi beberapa orang, keterbatasan tidak menyekat mereka dalam hal apa pun. Keterbatasan itu justeru mencetuskan sejumlah orang untuk membuktikan kemampuan mereka.

Salah seorang dengan keterbatasan, tetapi bersemangat tinggi ini adalah Jessica Cox (30), perempuan asal Arizona, Amerika Syarikat. Dia terlahir kurang upaya, tanpa dua tangan.

Saat Jessica lahir ke dunia tanpa kedua lengan, doktor pada masa itu mengingatkan kedua orangtuanya bahawa Jessica tak akan menjalani hidup layaknya orang normal.

Namun, di tengah keterbatasannya itu, ternyata Jessica mempunyai segudang kegiatan, mulai dari latihan karate hingga menerbangkan pesawat terbang.

Jessica bahkan tercatat sebagai perempuan pertama yang menerbangkan pesawat dengan menggunakan kedua-dua kakinya. Luar biasa.

Akibat tak mempunyai lengan, Jessica justru mampu mengembangkan kemampuan jari-jari kakinya seperti layaknya jari tangan. Jemari kakinya itu boleh melakukan semua hal yang dilakukan tangan, seperti berpakaian, bermain piano, memandu kereta, hingga mengirim SMS.

Ketika diwawancara di kediamannya di Arizona, AS, Jessica mengakui keterbatasan fizikal yang dimilikinya memang membuat kehidupan tak selalu berjalan mudah baginya.

"Saat tumbuh besar, saya merasa seperti tinggal di alam lain. Sebab, semua yang bagi orang lain adalah hal alami, bagi saya menjadi hal yang sangat sukar untuk dipelajari," kenangnya.

"Namun, sejak saya menerima keunikan tubuh saya, maka saya menyedari hidup saya bukanlah hidup yang biasa, tetapi hidup yang luar biasa," ujar Jessica yang baru saja menikahi seorang pelatih karate itu.

Jessica juga mampu melakukan pelbagai aktiviti seperti melayari dan berlatih karate. Dia bahkan sudah meraih tali pinggang hitam karate sejak berusia 14 tahun.

"Untuk masa yang sangat lama, ibu menyalahkan diri sendiri atas keadaan fizikal saya. Dia berfikir telah melakukan perkara yang salah saat mengandung," kata Jessica.

"Kakak saya Jason, lahir sempurna. Keadaan saya sangat jarang berlaku, menurut doktor hanya terjadi pada satu daripada satu juta bayi," tambah dia.

Keadaan itu, lanjut Jessica, yang membuat kedua orangtuanya, Inez dan Bill, sangat terpukul.

"Bagaimana saya akan makan? Bagaimana saya bermain dengan anak-anak lain? Atau bagaimana saya boleh berkahwin? Itu adalah semua soalan ibu bapa saya," ujarnya.

Namun, ternyata pertumbuhan Jessica ternyata justru jauh lebih cepat berbanding bayi normal. Pada usia lima bulan dia sudah duduk dan "merayap" menggunakan pantatnya. Dalam usia 18 bulan dia bahkan sudah boleh berdiri dan berjalan tanpa bantuan.

Kepercayaan dirinya meningkat saat di usia empat tahun, guru menarinya menyuruhnya untuk berada di baris terdepan saat tampil dalam pertunjukan pertamanya.

"Saat itu, saya tak ingin ditertawakan. Namun, guru saya mengatakan 'Jessica tak ada barisan belakang (di panggung), kamu harus berada di depan bersama teman lain'. Pelajaran itu membekas di hati saya hingga sekarang," lanjut dia.

Menembus batas

Kehidupan selanjutnya menjadi semakin mudah untuk Jessica. Dia terus menggunakan kedua-dua kakinya untuk pelbagai kegiatan, seperti menggosok gigi, makan, menyisir rambut, dan menulis.

Meski demikian, kedua ibu bapa Jessica memutuskan agar putri mereka memakai lengan palsu pada saat dia berusia empat tahun.

"Mengenakan lengan palsu saya malah menjadi bahan ejekan. Beberapa anak memanggil saya Kapten Hook. Selain itu, tangan palsu itu sangat berat," kenang Jessica.

Meski lengan palsu itu memudahkannya membuka pintu, membawa beg, dan pekerjaan lain, tetapi setibanya di rumah, Jessica selalu melepas kedua lengan palsunya itu dan lebih memilih menggunakan kakinya.

"Saya hidup dengan normal, saya hanya perlu melatih kaki dan jari-jari kaki saya untuk menggantikan fungsi tangan," lanjut Jessica yang akhirnya memutuskan untuk tidak pernah menggunakan tangan palsu lagi.

Ternyata, tanpa lengan palsu Jessica malah semakin tak terbendung. Dalam usia 14 tahun dia sudah meraih tali pinggang hitam karate, usia 15 dia bersaing renang, dan pada usia 26 tahun Jessica mula belajar melayari.

Pada 2005, Jessica mula belajar menjadi pilot. Dia kini mempunyai lesen menerbangkan pesawat ringan untuk ketinggian hingga 3.050 meter.

"Terbang adalah salah satu kegiatan yang membuat saya merasa benar-benar bebas dan bangga terhadap diri saya sendiri. Saya membuktikan semua bisa terwujud jika kita yakin terhadap diri sendiri," kata Jessica berpetuah.

Mencari suami

Meski mempunyai segudang kegiatan dan prestasi, satu hal yang membuat perempuan hebat ini nyaris menyerah adalah dalam urusan mencari suami.

Jessica dan suaminya, Patrick, sesaat setelah pemberkatan pernikahan pada 12 Mei 2012.

Namun, semua berubah pada Mei 2010, saat dia berkenalan dengan Patrick, salah seorang pelatih karate di sekolahnya.

"Sejak awal, Patrick tidak melihat saya sebagai gadis aneh yang melakukan segalanya menggunakan kaki, atau mengasihani saya sebagai gadis yang tak mempunyai lengan. Dia melihat saya sebagai Jessica. Itulah yang membuat saya mencintai dia," kenangnya.

Akhirnya Jessica dan Patrick memutuskan untuk berkahwin pada 12 Mei 2012.

"Saya tahu saya berbeza dengan perempuan lain. Namun itu tak membuat saya merasa tidak cantik," katanya.

"Dari beberapa lelaki yang pernah tarikh dengan saya, semua melihat saya dari luar saja. Namun, Patrick berbeza. Dia melihat saya tetap cantik meski tak mempunyai lengan," tambah dia.

Kini, cita-cita Jessica adalah memiliki anak bersama Patrick suaminya. Jessica membuktikan keterbatasan tidak boleh menghalang kebahagiaan dan kejayaan seseorang.

"Semua boleh dilakukan asalkan kita percaya pada diri kita sendiri," itulah petua yang selalu dipegang teguh Jessica Cox.

* Sumber kompas.com


Read more...

Catatan Popular

Ikut rapat rapat

MENARIK PERHATIAN

Segala penulisan dan gambar gambar di dalam blog ini bukan lah hak sepenuh penulis..barang siapa yang mendapat kesusahan yang teruk seperti terjejas akal minda dan fikiran selepas melayari blog ini bukan lah tangunggan penulis..di atas apa jua komen yang menyentuh sensitiviti seperti memporak peranda kan kesejahteraan..penulis juga tidak akan bertanggung jawab..

Sekian Terima kaSih
original design by : relevan
modified by : relevan

  © Blogger templates The relevan Scripts Template by relevan Scripts 2010

Back to TOP