Raja Spam Facebook Menyerahkan Diri kepada FBI
Tweet
VIVAnews - Seorang Lelaki yang dikenali dengan sebutan 'Raja Spam' di laman jejaring sosial Facebook akhirnya menyerahkan diri ke Biro Investigasi Federal AS (FBI). Ia akhirnya dibebaskan setelah membayar denda sebesar $100 ribu AS .
Lelaki bernama Sanford Wallace itu menyerah diri ke markas FBI di California, AS, seperti dipetik dari laman CNN Jumaat 5 Agustus 2011. Para jaksa menuduh lelaki ini telah menciptakan sebuah program yang dapat menembus filter spam Facebook dan memujuk penggunanya untuk memberi detail akaun.
Wallace menolak hukuman 10 tahun penjara yang dikenakan padanya atas tuduhan itu. Akhirnya, ia dibebaskan setelah membayar denda sebesar $100 ribu
Para jaksa mengatakan, program buatan Wallace dengan mengirim pesan ditembok akaun penggunanya, yang mendesak pemilik akaun untuk mengunjungi sebuah halaman web dimana detail akaun mereka boleh dicuri. Setelah itu, pengguna akan dialihkan menuju laman lain yang boleh menghasilkan sejumlah wang untuk Wallace.
Program ini juga mencuri data jumlah teman para penggunanya dan mengirim pesan spam di 'wall' mereka. Selama November 2008 hingga Maret 2009, tercatat sekitar 500 ribu akun Facebook menjadi korban lelaki asal Las Vegas ini. Itu bererti, sudah sekitar 27 juta pesan spam yang dikirim di Facebook.
Wallace dijerat enam tuduhan penipuan melalui surat elektronik, tiga tuduhan tentang pengrusakan yang disengaja terhadap komputer yang dilindungi, dan dua tuduhan perbuatan kriminal.
Sebetulnya, Facebook sudah menuntut lelaki ini pada 2009 lalu, dan pengadilan tinggi telah memerintahkannya untuk tidak mengakses Facebook. Namun lelaki ini masih saja degil dengan tidak mengendahkan perintah itu.
Wallace sebelumnya juga pernah terlibat kes yang sama di laman jejaring sosial MySpace pada 2008. Ia mengirimkan pesan spam dalam jumlah besar pada pengguna MySpace.
* Sumber vivanews
• VIVAnews
VIVAnews - Seorang Lelaki yang dikenali dengan sebutan 'Raja Spam' di laman jejaring sosial Facebook akhirnya menyerahkan diri ke Biro Investigasi Federal AS (FBI). Ia akhirnya dibebaskan setelah membayar denda sebesar $100 ribu AS .
Lelaki bernama Sanford Wallace itu menyerah diri ke markas FBI di California, AS, seperti dipetik dari laman CNN Jumaat 5 Agustus 2011. Para jaksa menuduh lelaki ini telah menciptakan sebuah program yang dapat menembus filter spam Facebook dan memujuk penggunanya untuk memberi detail akaun.
Wallace menolak hukuman 10 tahun penjara yang dikenakan padanya atas tuduhan itu. Akhirnya, ia dibebaskan setelah membayar denda sebesar $100 ribu
Para jaksa mengatakan, program buatan Wallace dengan mengirim pesan ditembok akaun penggunanya, yang mendesak pemilik akaun untuk mengunjungi sebuah halaman web dimana detail akaun mereka boleh dicuri. Setelah itu, pengguna akan dialihkan menuju laman lain yang boleh menghasilkan sejumlah wang untuk Wallace.
Program ini juga mencuri data jumlah teman para penggunanya dan mengirim pesan spam di 'wall' mereka. Selama November 2008 hingga Maret 2009, tercatat sekitar 500 ribu akun Facebook menjadi korban lelaki asal Las Vegas ini. Itu bererti, sudah sekitar 27 juta pesan spam yang dikirim di Facebook.
Wallace dijerat enam tuduhan penipuan melalui surat elektronik, tiga tuduhan tentang pengrusakan yang disengaja terhadap komputer yang dilindungi, dan dua tuduhan perbuatan kriminal.
Sebetulnya, Facebook sudah menuntut lelaki ini pada 2009 lalu, dan pengadilan tinggi telah memerintahkannya untuk tidak mengakses Facebook. Namun lelaki ini masih saja degil dengan tidak mengendahkan perintah itu.
Wallace sebelumnya juga pernah terlibat kes yang sama di laman jejaring sosial MySpace pada 2008. Ia mengirimkan pesan spam dalam jumlah besar pada pengguna MySpace.
* Sumber vivanews
• VIVAnews
2 Merujuk kepada perkara diatas :
i loike spam spam spam :D tipu jahhh ~
itu betul betul penyepam tegar tu. elok la pun di bayar ganti rugi. tp aku syak lepas ni mesti dia rasa nk buat lagi. sebab mungkin dah ketagih dan seronok mengacau dan menipu cmtu.
Catat Ulasan