Profesor Terperangkap ditipu "Miss Bikini
Tweet
Ilmuwan Inggris Paul Frampton dan model kelahiran Ceko Denise Milani
Seorang ilmuwan terkemuka Inggris yang kini mendekam di penjara Argentina karena tuduhan penyelundupan narkoba akhirnya buka suara tentang kasus yang menimpanya. Ilmuwan lulusan Universitas Oxford, Paul Frampton, itu ditahan di penjara sejak Januari lalu setelah dicegat di bandara di Buenos Aires ketika ia hendak naik pesawat menuju Peru dengan dua kilogram kokain di kopernya.
Ia mengaku telah menjadi korban perangkap iming-iming menggiurkan yang melibatkan seorang model di internet. Minggu (22/7) malam lalu, seperti diberitakan Daily Mail, Senin, ia untuk kali pertama menyebut nama seorang perempuan cantik, seorang model glamor berusia 32 tahun kelahiran Ceko, yang kini berbasis di AS, terkait kasusnya itu, ketika ia berbicara tentang kecemasannya bahwa dia akan mati di penjara jika terbukti bersalah.
Frampton mengatakan, dia berpikir telah bertukar pesan dengan Denise Milani yang aduhai via situs kencan. Namun kini ia yakin, anggota mafia Amerika Selatan telah menipunya untuk membawa sebuah koper berisi narkoba yang disamarkan sebagai pakaian dalam model itu.
Sama sekali tak ada petunjuk bahwa model itu terlibat dalam rencana penyelundupan narkoba tersebut, atau tahu bahwa mafia diduga telah menggunakan identitasnya untuk membuat jebakan.
Hingga Minggu malam lalu para teman Frampton yang berpengaruh di komunitas ilmiah terus memperjuangkan pembebasannya dengan menyediakan uang jaminan saat ia menghadapi kemungkinan hukuman hingga 16 tahun penjara, jika terbukti bersalah.
Rincian kisahnya sesungguhnya mengarah ke penangkapannya, termasuk masa tinggal selama 10 hari di Bolivia ketika menunggu Milani bergabung dengannya untuk memulai hidup baru bersama dia sebelum perjalanan naas ke Argentina itu. Frampton, 68 tahun, yang merupakan kelahiran Worcestershire Inggris dan mendapat gelar BA dengan Double First Class Honours di Oxford, mengatakan, "Seharusnya saya sadar lebih awal. Namun, penipu itu sangat baik dan sangat cerdas. Saya tidak pernah berpikir bahwa ada orang semacam itu. Selama 11 minggu saya berpikir bahwa saya sedang mengobrol dengan seorang perempuan cantik."
Frampton, yang telah bercerai dengan istrinya, ditangkap pada 23 Januari lalu di Bandara Internasional Ezieza, beberapa saat sebelum naik pesawat ke Peru untuk selanjutnya ke Amerika Serikat, tempat ia sekarang mengajar.
Daily Mail melaporkan, narkoba itu ditemukan terbungkus kertas kado di dalam lapisan koper. Frampton mengaku, koper itu diberi oleh seorang pria Hispanik yang tampaknya berusia setengah baya, di sebuah hotel di Buenos Aires. Pria itu mengatakan kepadanya bahwa koper tersebut milik model cantik yang telah membuatnya kesengsem itu.
Ilmuwan malang itu terbang ke Argentina setelah sempat tinggal selama 10 hari di Bolivia, tempat dia pikir akan bertemu dengan Milani. Model itu bernama asli Denise Trlica. Ia terkenal karena payudara alaminya yang berukuran 32DD. Karena payudara itu pula ia menjadi "Miss Bikini World" tahun 2007 dan menjadi model favorit para pembaca majalah pria Maxim dan FHM.
Frampton mengatakan kepada sebuah harian Argentina bahwa ia berencana membawa koper itu ke Brussels, Belgia, tempat ia akan bertemu dengan pacarnya di internet itu. Namun, ia dibujuk seorang teman untuk memesan penerbangan pulang ke AS dan melupakan Milani.
Para penyidik dilaporkan telah melakukan tes psikologi terhadap Frampton untuk mengetahui kemungkinan adanya penyakit mental. Frampton, yang tengah menderita masalah paru-paru setelah mendekam di penjara, pada Minggu malam itu mengaku bahwa dia mungkin menderita gangguan mental karena obsesinya pada fisika.
Mantan istri ilmuwan itu telah menggambarkan dia sangat "naif" secara emosional.
Dari dalam sel penjaranya, Frampton mengatakan kepada harian Clarin yang berpengaruh di Argentina, "Orang yang saya pikir perempuan itu mengatakan kepada saya bahwa dia menyukai pria yang lebih tua dan (ia) telah lelah melakukan sesi pemotretan. Saya tersentuh dengan kisah itu. Sebelum penangkapan saya pada 23 Januari, saya yakin saya sedang mengobrol dengan "perempuan itu" dan setelah beberapa minggu di penjara, saya menyadari dia adalah seorang pria, seorang penjahat yang menyamar sebagai model tersebut."
Sang ilmuwan melanjutkan, "'Perempuan' itu bertanya kepada saya apakah saya bangga dengan orang seperti "dia". Itu cukup meyakinkan. Saya tahu saya tidak akan menemuinya di Bolivia seperti yang direncanakan, tepat pada hari saya tiba di sana. Saya seharusnya kembali ke Amerika ketika itu. Namun, saya selalu menyelesaikan rencana-rencana saya, sebagaimana saya menyelesaikan makalah fisika saya. Dia proyek saya."
Dia menambahkan, "Ketika itu tak tampak aneh bagi saya bahwa orang itu mengundang saya untuk bertemu dengannya di Bolivia. Gagasannya adalah pergi ke sana dan kembali bersama dia beberapa hari kemudian ke tempat saya tinggal."
Frampton ditahan di Penjara Devoto Villa di Buenos Aires. Di penjara itu pernah terjadi kerusuhan terburuk dalam sejarah Argentina, pada 1978, menyebabkan 62 orang tewas.
Para akademisi terkemuka, termasuk peraih Hadiah Nobel Fisika tahun 1979, Sheldon Glashow, telah menulis surat kepada hakim yang bertanggung jawab atas kasusnya, yang menyatakan bahwa Frampton tak bersalah. Frampton telah menulis lebih dari selusin artikel ilmiah bersama Glashow. Beberapa ilmuwan lain juga telah menulis surat langsung kepada Presiden Argentina Cristina Kirchner, yang meminta agar Kirchner campur tangan pada kasus itu.
Frampton, yang berasal dari Kidderminster, Worcestershire, Inggris, sedang mengajar di Universitas North Carolina ketika ia ditangkap. Karena kasusnya itu, gajinya kini dihentikan.
Kasus Frampton menyerupai kasus Sharon Mae Armstrong dari Selandia Baru, yang ditangkap di Bandara Internasional Ezeiza pada April tahun lalu. Perempuan itu ditangkap setelah lima kilogram kokain ditemukan di koper itu sesaat sebelum dia naik pesawat ke Spanyol. Armstrong dinyatakan bersalah dan dihukum empat tahun dan sepuluh bulan penjara pada Februari tahun ini. Hakim menghukumnya meskipun menerima pengakuannya bahwa dia telah dijebak oleh seorang pria yang dikenalnya di internet.
Ia mengaku telah menjadi korban perangkap iming-iming menggiurkan yang melibatkan seorang model di internet. Minggu (22/7) malam lalu, seperti diberitakan Daily Mail, Senin, ia untuk kali pertama menyebut nama seorang perempuan cantik, seorang model glamor berusia 32 tahun kelahiran Ceko, yang kini berbasis di AS, terkait kasusnya itu, ketika ia berbicara tentang kecemasannya bahwa dia akan mati di penjara jika terbukti bersalah.
Frampton mengatakan, dia berpikir telah bertukar pesan dengan Denise Milani yang aduhai via situs kencan. Namun kini ia yakin, anggota mafia Amerika Selatan telah menipunya untuk membawa sebuah koper berisi narkoba yang disamarkan sebagai pakaian dalam model itu.
Sama sekali tak ada petunjuk bahwa model itu terlibat dalam rencana penyelundupan narkoba tersebut, atau tahu bahwa mafia diduga telah menggunakan identitasnya untuk membuat jebakan.
Hingga Minggu malam lalu para teman Frampton yang berpengaruh di komunitas ilmiah terus memperjuangkan pembebasannya dengan menyediakan uang jaminan saat ia menghadapi kemungkinan hukuman hingga 16 tahun penjara, jika terbukti bersalah.
Rincian kisahnya sesungguhnya mengarah ke penangkapannya, termasuk masa tinggal selama 10 hari di Bolivia ketika menunggu Milani bergabung dengannya untuk memulai hidup baru bersama dia sebelum perjalanan naas ke Argentina itu. Frampton, 68 tahun, yang merupakan kelahiran Worcestershire Inggris dan mendapat gelar BA dengan Double First Class Honours di Oxford, mengatakan, "Seharusnya saya sadar lebih awal. Namun, penipu itu sangat baik dan sangat cerdas. Saya tidak pernah berpikir bahwa ada orang semacam itu. Selama 11 minggu saya berpikir bahwa saya sedang mengobrol dengan seorang perempuan cantik."
Frampton, yang telah bercerai dengan istrinya, ditangkap pada 23 Januari lalu di Bandara Internasional Ezieza, beberapa saat sebelum naik pesawat ke Peru untuk selanjutnya ke Amerika Serikat, tempat ia sekarang mengajar.
Daily Mail melaporkan, narkoba itu ditemukan terbungkus kertas kado di dalam lapisan koper. Frampton mengaku, koper itu diberi oleh seorang pria Hispanik yang tampaknya berusia setengah baya, di sebuah hotel di Buenos Aires. Pria itu mengatakan kepadanya bahwa koper tersebut milik model cantik yang telah membuatnya kesengsem itu.
Ilmuwan malang itu terbang ke Argentina setelah sempat tinggal selama 10 hari di Bolivia, tempat dia pikir akan bertemu dengan Milani. Model itu bernama asli Denise Trlica. Ia terkenal karena payudara alaminya yang berukuran 32DD. Karena payudara itu pula ia menjadi "Miss Bikini World" tahun 2007 dan menjadi model favorit para pembaca majalah pria Maxim dan FHM.
Frampton mengatakan kepada sebuah harian Argentina bahwa ia berencana membawa koper itu ke Brussels, Belgia, tempat ia akan bertemu dengan pacarnya di internet itu. Namun, ia dibujuk seorang teman untuk memesan penerbangan pulang ke AS dan melupakan Milani.
Para penyidik dilaporkan telah melakukan tes psikologi terhadap Frampton untuk mengetahui kemungkinan adanya penyakit mental. Frampton, yang tengah menderita masalah paru-paru setelah mendekam di penjara, pada Minggu malam itu mengaku bahwa dia mungkin menderita gangguan mental karena obsesinya pada fisika.
Mantan istri ilmuwan itu telah menggambarkan dia sangat "naif" secara emosional.
Dari dalam sel penjaranya, Frampton mengatakan kepada harian Clarin yang berpengaruh di Argentina, "Orang yang saya pikir perempuan itu mengatakan kepada saya bahwa dia menyukai pria yang lebih tua dan (ia) telah lelah melakukan sesi pemotretan. Saya tersentuh dengan kisah itu. Sebelum penangkapan saya pada 23 Januari, saya yakin saya sedang mengobrol dengan "perempuan itu" dan setelah beberapa minggu di penjara, saya menyadari dia adalah seorang pria, seorang penjahat yang menyamar sebagai model tersebut."
Sang ilmuwan melanjutkan, "'Perempuan' itu bertanya kepada saya apakah saya bangga dengan orang seperti "dia". Itu cukup meyakinkan. Saya tahu saya tidak akan menemuinya di Bolivia seperti yang direncanakan, tepat pada hari saya tiba di sana. Saya seharusnya kembali ke Amerika ketika itu. Namun, saya selalu menyelesaikan rencana-rencana saya, sebagaimana saya menyelesaikan makalah fisika saya. Dia proyek saya."
Dia menambahkan, "Ketika itu tak tampak aneh bagi saya bahwa orang itu mengundang saya untuk bertemu dengannya di Bolivia. Gagasannya adalah pergi ke sana dan kembali bersama dia beberapa hari kemudian ke tempat saya tinggal."
Frampton ditahan di Penjara Devoto Villa di Buenos Aires. Di penjara itu pernah terjadi kerusuhan terburuk dalam sejarah Argentina, pada 1978, menyebabkan 62 orang tewas.
Para akademisi terkemuka, termasuk peraih Hadiah Nobel Fisika tahun 1979, Sheldon Glashow, telah menulis surat kepada hakim yang bertanggung jawab atas kasusnya, yang menyatakan bahwa Frampton tak bersalah. Frampton telah menulis lebih dari selusin artikel ilmiah bersama Glashow. Beberapa ilmuwan lain juga telah menulis surat langsung kepada Presiden Argentina Cristina Kirchner, yang meminta agar Kirchner campur tangan pada kasus itu.
Frampton, yang berasal dari Kidderminster, Worcestershire, Inggris, sedang mengajar di Universitas North Carolina ketika ia ditangkap. Karena kasusnya itu, gajinya kini dihentikan.
Kasus Frampton menyerupai kasus Sharon Mae Armstrong dari Selandia Baru, yang ditangkap di Bandara Internasional Ezeiza pada April tahun lalu. Perempuan itu ditangkap setelah lima kilogram kokain ditemukan di koper itu sesaat sebelum dia naik pesawat ke Spanyol. Armstrong dinyatakan bersalah dan dihukum empat tahun dan sepuluh bulan penjara pada Februari tahun ini. Hakim menghukumnya meskipun menerima pengakuannya bahwa dia telah dijebak oleh seorang pria yang dikenalnya di internet.
Sumber : kompas.com /
dailymail.co.uk
0 Merujuk kepada perkara diatas :
Catat Ulasan