Gadis Terkecil di Dunia Mulai Bersekolah
Tweet
Hari pertama Charlotte masuk sekolah dinobatkan sebagai hari di mana orangtua mereka Scott dan Emmar Garside, berhasil memperjuangkan kehidupan putrinya dalam bidang pendidikan. Gadis berbobot 4,5 kilogram itu pun bergabung dengan teman-temannya di kelas.
Charlotte lahir dengan sindrom Primordial Dwarfism yang cukup langka. Dokter pun kesulitan untuk mengidentifikasi penyakit tersebut dan mengingatkan orangtua Charlotte bahwa, putrinya dipastikan meninggal dunia di usianya yang ke satu.
Gadis kecil itu memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah dan kista di livernya. Perkembangan mental dan fisik Charlotte pun terhambat. Namun Scott pada saat itu memutuskan untuk tetap menguji kecerdasan putrinya di sekolah umum.
Charlotte pun tumbuh dan berkembang menjadi bocah yang heboh dan cukup cerdas. Ibunda Charllote pun mengatakan, putrinya adalah salah satu dari jutaan bocah yang mengalami gangguan kesehatan, namun Charlotte bukanlah bocah yang akan kehilangan semangatnya.
"Dia mungkin kecil, namun dia memiliki kepribadianyang hebat dan ingin melakukan hal apapun selayaknya bocah berusia lima tahun. Tentu saja saya khawatir dia akan terluka karena ulah bocah-bocah sekolah lainnya, namun Charlotte memiliki teman yang menjaganya. Charlotte tidak lemah seperti yang Anda bayangkan," ujar Emma Garcie, seperti dikutip Daily Mail, Selasa (25/9/2012).
Ketika lahir, Charlotte berbobot 1,5 kilogram dan memiliki panjang tubuh 25 centimeter. Hanya pakaian boneka yang cukup untuk membungkus tubuh gadis mungil itu. Hingga saat ini, Charlotte juga terlihat lebih kecil ketimbang boneka teddy bear kesayangannya.
Charlotte memiliki dua orang kakak, Sabrina yang berusia 12 tahun dan Sophie yang berusia delapan tahun. Kedua gadis itu pun sangat menyayangi Charlotte.
* Sumber okezone.com
Foto : Charlotte dan ibunya (Barcroft Media)
EAST YORK - Gadis terkecil di dunia Charlotte Garside memulai studinya di salah satu sekolah dasar di Inggris. Gadis berusia lima tahun itu tidak jauh berbeda dengan bayi yang baru lahir, karena tingginya hanya mencapai 68 centimeter. Hari pertama Charlotte masuk sekolah dinobatkan sebagai hari di mana orangtua mereka Scott dan Emmar Garside, berhasil memperjuangkan kehidupan putrinya dalam bidang pendidikan. Gadis berbobot 4,5 kilogram itu pun bergabung dengan teman-temannya di kelas.
Charlotte lahir dengan sindrom Primordial Dwarfism yang cukup langka. Dokter pun kesulitan untuk mengidentifikasi penyakit tersebut dan mengingatkan orangtua Charlotte bahwa, putrinya dipastikan meninggal dunia di usianya yang ke satu.
Gadis kecil itu memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah dan kista di livernya. Perkembangan mental dan fisik Charlotte pun terhambat. Namun Scott pada saat itu memutuskan untuk tetap menguji kecerdasan putrinya di sekolah umum.
Charlotte pun tumbuh dan berkembang menjadi bocah yang heboh dan cukup cerdas. Ibunda Charllote pun mengatakan, putrinya adalah salah satu dari jutaan bocah yang mengalami gangguan kesehatan, namun Charlotte bukanlah bocah yang akan kehilangan semangatnya.
"Dia mungkin kecil, namun dia memiliki kepribadianyang hebat dan ingin melakukan hal apapun selayaknya bocah berusia lima tahun. Tentu saja saya khawatir dia akan terluka karena ulah bocah-bocah sekolah lainnya, namun Charlotte memiliki teman yang menjaganya. Charlotte tidak lemah seperti yang Anda bayangkan," ujar Emma Garcie, seperti dikutip Daily Mail, Selasa (25/9/2012).
Ketika lahir, Charlotte berbobot 1,5 kilogram dan memiliki panjang tubuh 25 centimeter. Hanya pakaian boneka yang cukup untuk membungkus tubuh gadis mungil itu. Hingga saat ini, Charlotte juga terlihat lebih kecil ketimbang boneka teddy bear kesayangannya.
Charlotte memiliki dua orang kakak, Sabrina yang berusia 12 tahun dan Sophie yang berusia delapan tahun. Kedua gadis itu pun sangat menyayangi Charlotte.
* Sumber okezone.com
1 Merujuk kepada perkara diatas :
Mereka biasenye ande keistimewaan tersendiri
Catat Ulasan