Skandal Blog Seks: Alvin Tan dan Vivian Lee Tak Menyesal
Tweet
Pasangan muda, Alvin Tan dan Vivian Lee ( gambar ) tidak menunjukkan sedikit pun penyesalan atas tersebarnya blog seks mereka, "Sumptuous Erotica", yang telah menggemparkan Singapura dan Malaysia.
Dalam pernyataannya, Alvin menyebutkan, dia sama sekali tidak merasa ada yang perlu disesalkan dari perbuatannya. Malahan, mahasiswa hukum National University of Singapore (NUS) ini akan terus melanjutkan dan memvideokan adegan seksnya dengan Vivian.
Alvin juga balik mengecam sejumlah pihak yang mengkritiknya. Dalam postingan terbaru di Facebook pribadinya, Alvin menyerang para orangtua yang menilai video mereka telah mengajari hal yang salah kepada anak-anak. Secara tajam, dia menyebut bahwa orangtualah yang patut disalahkan jika anak-anaknya terekspos dengan berita ini.
"Mereka seharusnya menyalahkan diri mereka karena tidak dapat mendidik anaknya dan menjadi orangtua yang baik, bukan sebaliknya menyalahkan orang lain," tegasnya.
Tanpa ragu-ragu dia pun melontarkan kritik pedas kepada seorang psikolog yang menilai mereka berusaha mencari perhatian publik. Dia menyindir psikolog itu dengan kesoktahuannya akan kepribadian mereka, padahal sekalipun mereka belum pernah bertemu.
Seirama dengan kekasihnya, Vivian juga tidak kalah sengit mempertahankan sikapnya. Vivian menilai tidak ada yang salah dengan video itu, mengingat ini menyangkut kehidupan pribadi mereka. "Kami hanya ingin menunjukkan bagaimana dalamnya cinta kami."
Dia juga menambahkan, video tersebut merupakan sebuah seni dan mereka ingin membagi "keindahan" adegan sensual mereka kepada publik. Dia juga melancarkan kritik kepada masyarakat Asia yang terlalu konservatif. "Pengikut blog kami pertama-tama adalah orang Barat, tetapi setelah penduduk Malaysia dan Singapura membacanya, media langsung mengeskposnya," cetusnya.
Vivian menegaskan dia sama sekali tidak merasa malu dan khawatir dengan kecaman publik. Dia menambahkan juga bahwa dia akan terus menjalani kehidupannya seperti apa adanya.
* Sumber kompas.com
Pasangan muda, Alvin Tan dan Vivian Lee ( gambar ) tidak menunjukkan sedikit pun penyesalan atas tersebarnya blog seks mereka, "Sumptuous Erotica", yang telah menggemparkan Singapura dan Malaysia.
Dalam pernyataannya, Alvin menyebutkan, dia sama sekali tidak merasa ada yang perlu disesalkan dari perbuatannya. Malahan, mahasiswa hukum National University of Singapore (NUS) ini akan terus melanjutkan dan memvideokan adegan seksnya dengan Vivian.
Alvin juga balik mengecam sejumlah pihak yang mengkritiknya. Dalam postingan terbaru di Facebook pribadinya, Alvin menyerang para orangtua yang menilai video mereka telah mengajari hal yang salah kepada anak-anak. Secara tajam, dia menyebut bahwa orangtualah yang patut disalahkan jika anak-anaknya terekspos dengan berita ini.
"Mereka seharusnya menyalahkan diri mereka karena tidak dapat mendidik anaknya dan menjadi orangtua yang baik, bukan sebaliknya menyalahkan orang lain," tegasnya.
Tanpa ragu-ragu dia pun melontarkan kritik pedas kepada seorang psikolog yang menilai mereka berusaha mencari perhatian publik. Dia menyindir psikolog itu dengan kesoktahuannya akan kepribadian mereka, padahal sekalipun mereka belum pernah bertemu.
Seirama dengan kekasihnya, Vivian juga tidak kalah sengit mempertahankan sikapnya. Vivian menilai tidak ada yang salah dengan video itu, mengingat ini menyangkut kehidupan pribadi mereka. "Kami hanya ingin menunjukkan bagaimana dalamnya cinta kami."
Dia juga menambahkan, video tersebut merupakan sebuah seni dan mereka ingin membagi "keindahan" adegan sensual mereka kepada publik. Dia juga melancarkan kritik kepada masyarakat Asia yang terlalu konservatif. "Pengikut blog kami pertama-tama adalah orang Barat, tetapi setelah penduduk Malaysia dan Singapura membacanya, media langsung mengeskposnya," cetusnya.
Vivian menegaskan dia sama sekali tidak merasa malu dan khawatir dengan kecaman publik. Dia menambahkan juga bahwa dia akan terus menjalani kehidupannya seperti apa adanya.
* Sumber kompas.com
0 Merujuk kepada perkara diatas :
Catat Ulasan