GILA GAJET II


Oh Gasak! ( Gosip Hiburan Terkini )

Carian dalam blog ini

Isnin, 24 Disember 2012

Info : Setiap 20 minit terjadi perkosaan di India

Google Image
NEW DELHI — Para aktivis perempuan di India menyerukan hukuman yang lebih keras untuk para pelaku perkosaan setelah angka perkosaan di negeri itu meningkat pesat.

Berdasarkan data dari Pemerintah India, di negeri itu perkosaan terjadi setiap 20 menit. Ironisnya, di saat angka perkosaan atau pelecehan seksual meningkat, jumlah pelaku yang mendapat hukuman justru menurun.

Dalam satu tahun terakhir terjadi sejumlah kasus perkosaan yang menarik perhatian banyak pihak. Salah satu kasus paling mengenaskan terjadi di Negara Bagian Haryana, November lalu.

Peristiwa ini menimpa Shubnam,seorang gadis berusia 16 tahun, yang diperkosa delapan pemuda desanya. Lebih mengenaskan lagi, para pemerkosanya itu merekam adegan brutal itu menggunakan ponsel mereka.

Saat ayah Shubnam mengetahui peristiwa pemerkosaan putrinya telah tersebar di seluruh desa, dia bunuh diri karena tak tahan menanggung malu.

Haryana adalah negara bagian pertanian tempat kaum pria masih mendominasi kehidupan sehari-hari. Bagi sebagian besar rakyat Haryana, kehormatan keluarga dan keharusan menghidari rasa malu adalah masalah hidup dan mati.

Dan biasanya, perempuan India korban perkosaan biasanya enggan disebut namanya. Namun, Shabnam berbeda. Dia justru ingin dunia tahu peristiwa mengerikan yang menimpanya karena dia berkata sudah banyak korban seperti dirinya dan dia tak ingin jatuh korban lagi.

"Saya tak ingin pengorbanan nyawa ayah saya menjadi sia-sia. Saya memutuskan untuk menghukum mereka semua sehingga apa yang terjadi pada diri saya tak akan terjadi para orang lain," kata Shubnam.

Luka-luka fisik Shubnam akibat serangan itu sudah pulih. Namun, ibunya, Rani, khawatir luka psikologis putrinya tak akan pernah hilang.

"Putrinya saya ketakutan dan depresi. Dia jarang berbicara karena banyak ketakutan di dalam pikirannya," ujar Rani.

Meningkatnya angka pelecehan seksual dan perkosaan di Haryana menunjukkan apa yang terjadi di hampir seluruh negara bagian India. 

Sebagian besar rakyat India masih lebih menginginkan anak laki-laki ketimbang perempuan sehingga pembunuhan anak perempuan dan aborsi janin perempuan adalah hal lazim. Di Haryana tercatat hanya terdapat 830 anak perempuan dibandingkan dengan 1.000 anak laki-laki.

Aktivis perempuan Rishi Kant mengatakan, masalah ini sudah mengakar dalam masyarakat India.

"Karena masalah-masalah ini, pembunuhan anak perempuan dan aborsi janin perempuan jamak terjadi,"
kata Rishi.

"Akibat minimnya jumlah anak perempuan, anak laki-laki kerap melakukan kejahatan semacam ini dan para pelaku perkosaan seharusnya menjalani pengadilan kilat dengan hukuman setimpal untuk mereka," lanjut Rishi.

Para aktivis perempuan India mengatakan, undang-undang perlindungan perempuan di negeri itu sebenarnya lebih dari cukup. Hanya saja sejauh ini kebijakan yang mendukung dan hukuman setimpal masih sangat kurang diterapkan.

Sumber KOMPAS.com

0 Merujuk kepada perkara diatas :

Catat Ulasan

Info,Berita,Hiburan yang Hangat dari Dalam dan Luar Negeri

Terima kaSih..kerana melayari relevan Sokmo

Catatan Popular

Ikut rapat rapat

MENARIK PERHATIAN

Segala penulisan dan gambar gambar di dalam blog ini bukan lah hak sepenuh penulis..barang siapa yang mendapat kesusahan yang teruk seperti terjejas akal minda dan fikiran selepas melayari blog ini bukan lah tangunggan penulis..di atas apa jua komen yang menyentuh sensitiviti seperti memporak peranda kan kesejahteraan..penulis juga tidak akan bertanggung jawab..

Sekian Terima kaSih
original design by : relevan
modified by : relevan

  © Blogger templates The relevan Scripts Template by relevan Scripts 2010

Back to TOP